A. Gambaran
Umum Lokasi SMAN 1 Geger
SMA Negeri 1 Geger Kabupaten Madiun berada di Jl. Raya
Uteran No. 634 Desa Sumberejo, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, Provinsi Jawa Timur
yang terletak 11 km dari pusat pemerintahan kabupaten Madiun. Secara Geografis
SMA Negeri 1 Geger Kabupaten Madiun terletak pada posisi 25’45’ - 51’ Bujur
Timur dan 12’-48’30’
Lintang Selatan.Secara Topografi Wilayah SMA Negeri 1 Geger Kabupaten Madiun
rata-rata berada 20 meter diatas permukaan laut. SMA Negeri 1 Geger Kabupaten Madiun, di bagian Barat
berbatasan dengan Kecamatan Kebonsari, sebelah Timur berbatasan dengan
Kecamatan Dagangan, sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Dolopo, di
sebelah Utara berbatasan dengan Kota Madiun. SMA Negeri 1 Geger Kabupaten Madiun
terletak di wilayah bagian Selatan Kabupaten Madiun yang terkenal dengan agamis
serta dinamika dan mobilitas masyarakat yang cukup tinggi. Letaknya yang strategis,
yaitu berada berada dipinggir jalan raya Madiun-Ponorogo sehingga mudah
dijangkau oleh transportasi darat.
SMA Negeri 1 Geger merupakan salah satu SMA Negeri
unggulan/favorite di Kabupaten Madiun,
sehingga menjadi pilihan utama masyarakat untuk mnyekolahkan anak-anaknya yang ingin
melanjutkan ke perguruan tinggi ternama. Keberadaan SMA Negeri 1 Geger mulai
sebagai SMA pelaksana implementasi kurikulum 2013 pada tahun 2013 sampai 2014
menjadi penting karena menjadi sekolah rujukan bagi sekolah yang akan
menerapkan kurikulum 2013 pada tahun 2013/2014 dan tahun 2014/2015 , 10 SMA
tersebut antara lain : SMA Negeri 1 Madiun, SMA
Negeri 2 Madiun , SMA
Negeri 3 Madiun, SMA
Negeri 1 Ngawi, SMA
Negeri 2 Ngawi , SMA
Negeri 1 Jogorogo, SMA
Negeri 2 Mejayan, SMA
Negeri 1 Magetan, dan SMA
Negeri 1 Maospati. Selain SMA Negeri 1
Geger juga sebagai sekolah rintisan ujian nasional online pada tahun ini.
SMA Negeri 1 Geger berdiri pada tanggal 1 April
1979. Sekolah ini tergolong sekolah
adiwiyata mandiri tingkat nasional. Akreditasi sekolah ini adalah A. Selain
unggul dalam bidang akademik, sekolah ini juga unggul dalam bidang non
akademik, ditunjukkan dengan banyak kejuaraan yang sudah diraih oleh
siswa-siswinya.
1.
Visi dan Misi Sekolah
Visi yang dimilki SMA Negeri 1 Geger
Madiun adalah unggul dalam
bidang akademik dan non akademik yang berpijak pada keseimbngan Imtaq dan
Iptek. Sedangkan misi sekolah ini
adalah:
a.
Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan
secara efektif sehingga setiap siswa berkembang optimal sesuai dengan
potensi yang dimiliki.
b.
Menumbuhkan penghayatan terhadap nilai
agama, budaya dan hukum sehingga
menjadikan sumber kearifan dalam bertindak.
c.
Mendorong tumbuhnya semangat kualitas
dan kompetensi yang sehat kepada
seluruh warga sekolah yang intensif.
d.
Menerapkan manajemen yang partisipatif
dengan melibatkan seluruh warga
sekolah.
Setiap siswa
mendapatkan pembelajaran dan bimbingan yang sama tanpa membedakan siswa
laki-laki maupun perempuan. Semua guru laki-laki dan perempuan diaharapkan tindakannya tanpa membedakan siswa laki-laki
dan siswa perempuan.
2.
Tujuan yang Diemban SMA Negeri 1 Geger antara lain:
a.
Sekolah memiliki
hubungan kemitraan yang baik dengan seluruh warga sekolah, stakeholders
dan instansi serta institusi pendukung pendidikan lainnya.
b.
Siswa mencapai prestasi
yang membanggakan dunia pendidikan.
c.
Sekolah
yang mandiri, kompetitif dalam berbagai bidang.
Dalam mencapai tujuan yang
telah dirumuskan SMA Negeri 1 Geger menjalin kerjasama yang baik dengan seluruh
warga sekolah dalam hal ini segala program sekolah dilaksanakan dengan
melibatkan seluruh warganya tanpa terkecuali terutama dengan OSIS yang
merupakan organisasi siswa intra sekolah. Selain itu juga bekerjasama dengan
institusi yang lain contohnya dengan lembaga bimbingan belajar Primagama dalam
bidang akademik dan dengan Dinas Lingkungan Hidup, Perhutani, KPH Wilis dalam
rangka pengembangan sekolah Adiwiyat dan PPST Prop. Jatim dalam bidan non
akademik.
Prestasi sekolah yang pernah
dicapai peserta didik 1 tahun terakhir ini sangat membanggakan. Di lihat dari
jumlah peserta didik yang meraih prestasi ternyata banyak siswa perempuannya.
Terutama dalam bidang akdemik, seperti prestasi olimpiade mayoritas perempuan
hal ini diawali ketika seleksi peserta olimpiade banyak diminati oleh siswa
perempuan, karena memang dibutuhkan ketelatenan untuk mengikuti pembinaan yang
dilakukan oleh guru pembimbing.
1.
Struktur organisasi yang dimiliki
oleh SMA Negeri 1 Geger Madiun
Sumber: Arsip SMA Neger 1 Geger Kabupaten Madiun Tahun 2015
Gambar 4.3
Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Geger Kabupaten Madiun
Dari struktur organisasi SMA N 1 Geger
dapat peneliti jelaskan sebagai berikut;
a)
Identitas
Kepala Sekolah
Nama Lengkap : Drs.
Makmun Fatoni, M.Pd
NIP :
1919660928 198803 1 008
Tempat/tgl. Lahir :
Madiun, 28 September 1966
Pangkat Golongan :
Pembina Tingkat 1 IV/B
Jabatan : Kepala SMA Negeri 1 Geger
Kab. Madiun
Pendidikan Terakhir : S2 Universitas
PGRI Adi Buana Surabaya
Spesialisasi/ Jurusan :
Teknologi Pembelajaran
b) Komite
Sekolah sebagai Tim Pengembang Kurikulum
Tabel
4.2
Pengurus
Komite Sekolah
No
|
Nama
|
Jabatan
|
Jenis Kelamin
|
|
L
|
P
|
|||
1
|
Drs. Makmun Fatoni,
Mpd
|
Kepala Sekolah
|
V
|
-
|
2
|
Drs. Sugeng A, M.Pd
|
Pengawas Pembina
|
V
|
-
|
3
|
Dr. Rahardi
|
Ketua Komite
|
V
|
-
|
4
|
Drs. Santoso
|
Waka. Sarpras
|
V
|
-
|
5
|
Anim Hadi S, S.Pd,
M.Pd
|
Guru
|
V
|
-
|
6
|
Drs. Kuntarto
|
Guru
|
V
|
-
|
Jumlah
|
6
|
0
|
Sumber:
Arsip SMA Negeri 1 Geger Kabupaten
Madiun 2015
Kedudukan
di dalam tim pengembang kurikulum semua adalah laki-laki tidak ada satupun guru
perempuan yang dilibatkan. Hal ini membuktikan bahwa pembagian peran di SMA
Negeri 1 Geger masih belum menerapkan kesetaraan gender. Kebijakan sekolah
masih menganggap bahwa laki-laki lebih mampu menjalankan peran sebagai tim
pengembang kuikulum dibanding perempuan. Karena tugas-tugas yang diemban oleh
tim pengembang kurikulum dianggap membutuhkan keahlian yang cocok dan dimilki
oleh laki-laki. Dalam hal ini waktu yang sangat menyita bila ada rapat-rapat
sebelum melaksanakan program
c)
Tata
Laksana Tenaga Kependidikan
Tabel 4.3
Jumlah Tenaga Kependidikan
NO
|
BIDANG
|
L
|
P
|
JUMLAH
|
KET.
|
1.
|
Kepala
Tata Usaha
|
1
|
-
|
1 orang
|
|
2.
|
Administrasi
Keuangan
|
1
|
1
|
2 orang
|
|
3.
|
Administrasi
Kepegawaian
|
1
|
-
|
1 orang
|
|
4.
|
Administrasi
Kesiswaan
|
-
|
1
|
1 orang
|
|
5.
|
Administrasi
Kurikulum
|
-
|
1
|
1 orang
|
|
6.
|
Pramu
|
5
|
-
|
5 orang
|
|
7.
|
Keamanan
|
2
|
-
|
2 orang
|
2 orang
PPT
|
8.
|
Petugas IT
|
1
|
-
|
1 orang
|
1 orang
PPT
|
9.
|
Petugas
Perpustakaan
|
2
|
-
|
2 orang
|
2 orang
PPT
|
10.
|
Petugas
Kopsis
|
1
|
-
|
1 orang
|
1 orang
PPT
|
JUMLAH
|
14
|
3
|
17 orang
|
Sumber:
Arsip SMA Negeri 1 Geger Kabupaten
Madiun Tahun 2015
Dari
data Tabel 4.3 jumlah tenaga kependidikan adalah 17 orang, 14 laki-laki dan 3
perempuan. Komposisi yang tidak seimbang antara laki-laki dan perempuan juga
mempengaruhi bagaimanah peran laki-laki dan perempuan dalam proses pengambilan
beberapa kebijakan yang nantinya akan berpengaruh pula pada tindakan-tindakan
yang dilakukan oleh guru laki-laki dan perempuan.
d) Wakil
Kepala Sekolah Dan Asisten Wakil Kepala Sekolah
Tabel
4.4
Jumlah
Wakil dan Assiten Wakil Kepala Sekolah
No
|
Nama
|
Jabatan
|
Jenis Kelamin
|
|
L
|
P
|
|||
1
|
Siti Nurul Hm S.Pd
|
Waka. Kurikulum
|
V
|
|
2
|
Drs. Suryanto
|
Waka. Kesiswaan
|
V
|
|
3
|
Drs. H. Santoso
|
Waka. Sarana
|
V
|
|
4
|
Puwati, S.Pd
|
Waka. Humas
|
V
|
|
5
|
Latif Zamroni, M.Pd
|
Ass.Waka. Kurikulum
|
V
|
|
6
|
Agus Widagdo, S.Pd
|
Ass. Waka Kesiswaan
|
V
|
|
Jumlah
|
4
|
2
|
Sumber: Arsip SMA Negeri 1 Geger Kabupaten Madiun
2015
Dari
Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa jumlah laki-laki dan perempuan yang duduk sebagai wakil kepala sekolah dan
asisten wakil kepala sekolah lebih banyak laki-laki. Sehingga dalam penentu
kebijakan sekolah banyak dipengaruhi oleh pertimbangan suara laki-laki.
Pembagian peran di SMA Negeri 1 Geger belum memperlihatkan adanya kesetaraan
gender. Posisi penentu kebijakan dipercayakan kepada laki-laki dari pada
perempuan. Hal ini berarti ada beberapa pertimbangan oleh pimpinan mengapa
perempuan kurang dianggap mampu melaksanakan peran sebagai wakil dan asisten
wakil kepala sekolah.
e) Koordinator
Pembina Ekstra Kurikuler Siswa
Tabel
4.5
Koordinator
Pembina Ekstra Kurikuler Siswa
No
|
Ekstra Kurikuler
|
Nama Pembina
|
Jenis Kelamin
|
|
L
|
P
|
|||
1.
|
PRAMUKA
|
Drs. Sunardi
|
V
|
|
2.
|
PMR (Palang Merah Remaja)
|
Mas Ayu KHE, S.Pd
|
V
|
|
3.
|
PPU (Petugas Pelaksana Upacara)
|
Malik Ashari, S.Pd
|
V
|
|
4.
|
Pecinta Alam
|
Erfan Heri C, M.Pd
|
V
|
|
5.
|
KIR (Karya Ilmiah Pelajar)
|
Putri Shinta, S.Pd
|
V
|
|
6.
|
Bola Volly
|
Drs. Sugijanto
|
V
|
|
7.
|
Futsal
|
Drs. Suryanto
|
V
|
|
8.
|
Bola Basket
|
Edy Hendrawan, S.Pd
|
V
|
|
9.
|
Seni Lukis
|
Drs. Setyo Budiono
|
V
|
|
10.
|
Seni Musik
|
Drs. Sugijanto
|
V
|
|
11.
|
Seni Tari
|
Dra. Titik Giyanti
|
V
|
|
12
|
Seni Teater
|
Drs. Priyo Wiriandoko
|
V
|
|
13.
|
SBQ
|
Hj. Endang W
|
V
|
|
14.
|
Bhs. Inggris
|
Dra. Ninik Suryani
|
V
|
|
15.
|
Photgraphy
|
Siti Nurhayati, S.Pd
|
V
|
|
16.
|
Robotika
|
Kukuh Kurniawan
|
V
|
|
J U M L A H
|
10
|
6
|
Sumber:
Arsip SMA Negeri 1 Geger Kabupaten
Madiun 2015
Tabel 4.5 menunjukan bahwa coordinator ekstra kulikuler
didominasi oleh guru laki-laki. Juga dalam hal penempatan bidang ekstra yang
diberikan kepada guru laki-laki dan guru perempuan masih menunjukan bahwa
ekstra yang memerlukan kekuatan fisik lebih besar diberikan kepada guru
laki-laki, sedangkan ekstra yang membutuhkan kelembutan dan ketelatenan
diberikan kepada guru perempuan. Hal ini menunjukan adanya ketidaksetaraan
gender.
f) Tenaga
Pendidik
Tabel
4.6
Jumlah
Tenaga Pendidik / Guru
No
|
Mata Pelajaran
|
L
|
P
|
Jumlah
|
Keterangan
|
1
|
Pendidikan Agama
|
1
|
2
|
3 orang
|
|
2
|
Pendidikan
Kewarganegaraan
|
2
|
1
|
3 orang
|
1 orang guru dari
SMAN 1 Jiwan
|
3
|
Bahasa Indonesia
|
1
|
3
|
4 orang
|
|
4
|
Bahasa Inggris
|
1
|
4
|
5 orang
|
1 orang guru dari
SMAN 1 Jiwan
|
5
|
Matematika
|
1
|
6
|
7 orang
|
1 orang guru dari SMP
N 1 Jenangan Ponorogo
|
6
|
Fisika
|
2
|
1
|
3 orang
|
|
7
|
Biologi
|
1
|
1
|
2 orang
|
|
8
|
Kimia
|
2
|
2
|
4 orang
|
|
9
|
Sejarah
|
2
|
-
|
2 orang
|
|
10
|
Geografi
|
2
|
-
|
2 orang
|
|
11
|
Ekonomi
|
3
|
-
|
3 orang
|
|
12
|
Sosiologi
|
-
|
2
|
2 orang
|
|
13
|
Seni Budaya
|
1
|
1
|
2 orang
|
|
14
|
Penjas Orkes
|
3
|
-
|
3 orang
|
|
15
|
TIK
|
1
|
1
|
2 orang
|
1 orang guru tidak
tetap
|
16
|
Bahasa Asing/
Ketrampilan
|
-
|
1
|
1 orang
|
|
17
|
Mulok ( PLH)
|
1
|
1
|
2 orang
|
|
18
|
Bahasa Daerah (Bahasa
Jawa)
|
-
|
1
|
1 orang
|
Guru tidak tetap
|
19
|
Bimbingan Konseling
|
2
|
2
|
4 orang
|
|
Jumlah
|
55 orang
|
Sumber:
Arsip SMA Negeri 1 Geger Kabupaten
Madiun Tahun 2015
Dari
Tabel 4.6 tenaga pendidik hanya terdapat sedikit perbedaan antara jumlah guru
laki-laki dan perempuan. Jumlah guru laki-laki 26 orang sedangkan jumlah guru
perempuan 29 orang. Namun ada beberapa hal yang terkait dengan bias gender
yaitu status guru olah raga yang masih didominasi olah guru laki-laki , dalam
hal ini mengandung arti bahwa guru olah raga memang idealnya laki-laki karena
membutuhkan tenaga fisik yang kuat dalam menjalankan perannnya. Guru tari
perempuan, kenyataan ini dapat memberi gambaran bahwa peran guru tari harus
perempuan karena perempuan mempunyai sifat lemah lembut, sabar dan telaten
dalam menjalankan perannya. Demikian pula guru matematika yang didominsai oleh
perempuan. Dalam menjalankan perannya memang guru matematika dibutuhkan sifat
yang sabar daan telaten yang sifat ini banyak dimilki oleh perempan. Konstruksi
gender seperti sudah dibentuk tentunya mulai dari keluarga dan masyatakat.
EmoticonEmoticon