ISIS menyebarkan kebohongan dan janji-janji jihad dengan imbalan surga di media internet, tergiur janji muluk kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS), ratusan warga Indonesia bergabung dengan militan di Suriah. Realitanya ternyata amat jauh dari harapan, ideal sebuah kekhalifahan Islam versi ISIS. Banyak keluarga tergiur dengan janji surga kekhalifahan ISIS di Suriah dan Irak yang ditawarkan lewat internet.
Alasannya, beragam, mulai putus asa dibelit utang, mencoba hidup baru atau demi keyakinan yang dianut. Atau juga gabungan dari alasan tersebut. Dengan membuta, tanpa mempedulikan realita yang terus disiarkan media, bahwa ISIS di Suriah dan Irak memicu perang saudara, teror dan kesengsaraan warga lokal, ratusan warga Indonesia menjual semua harta miliknya, dan bergabung dengan milisi teror tersebut.
Beberapa relawan dari Indonesia yang ingin menjadi jihadis atau pengantin jihadis, demi mengejar surga dunia yang dijanjikan ISIS mulai sadar setelah masuk khalifah Islam versi ISIS, bahwa di Suriah atau Irak, yang ada hanyalah neraka.
Harapan muluk kaum lelaki, mendapat kerja, dibayarkan utang dan mendapat beragam fasilitas kehidupan gratis berubah jadi mimpi buruk. Kaum pria yang tidak bersedia bertempur, langsung dipenjarakan atau disiksa. Sementara kaum wanitanya dipaksa untuk menjadi pengantin jihadis. Di sana, kaum perempuan dipisahkan dari kaum lelaki, dan dikurung di sebuah asrama. Di asrama itu pula, dipaksa menjadi pengantin jihadis. Pagi hari diminta menikah dengan jihadis, dan jawabannya harus diberikan malam hari itu juga.
Impian adanya surga dunia di khalifah ISIS hancur seketika. Khayalan dan kalkulasi dagang, bahwa modal yang dikeluarkan untuk datang ke Raqqa akan dikembalikan, dan ekonomi akan membaik, digerus habis oleh kenyataan berlakunya nepotisme, agresi, obsesi seks para jihadis serta perang. Berapa banyak kaum naif atau garis keras atau gabungan keduanya, yang bergabung dengan ISIS yang menyerahkan diri atau ditangkap aparat keamanan, sejauh ini sangat banyak.
EmoticonEmoticon