Indonesia adalah salah satu penghasil tumbuhan tembakau
terbesar di dunia. Oleh para petani tembakau, tanaman ini kerap dijuluki “emas
hijau”. Tiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas masing-masing. Kualitas
tembakau Indonesia adalah yang paling banyak dicari di pasar internasional.
Tumbuhan tembakau sangat cocok ditanam di daratan Indonesia.
Namun Indonesia merupakan salah satu negara tropis, yang memiliki curah hujan
sangat tinggi. Telah diketahui bahwa musim hujan di daerah tropis berkisar
antara bulan Oktober sampai April. Namun kenyataannya masih terjadi hujan
diluar bulan-bulan tersebut.
Hujan merupakan salah satu yang berpengaruh bagi pertanaman
tembakau, yaitu kerusakan. Kandungan air yang terus mengguyur wilayah
perkebunan tembakau menyebabkan daun tembakau menguning dan mengalami
kerusakan. Seperti yang terjadi di perkebunan tembakau wilayah Lamongan yang mengalami
kerusakan sekitar 40 % sekitar tanggal 5 Oktober 2017 yang dilaporkan Rahmad
kepada wartawan detiknews. Menurut kepala UPT
Dinas Pertanian kecamadan Modo Lamongan dari 1600 hektar tanaman
tembakau yang 40% nya rusak dan mati karena hujan yang mengguyur wilayah
tersebut akhir-akhir ini.
Akibat kerusakan pada daun tembakau tersebut, harga tembakau
kering ranjang yang semula dijual dengan harga Rp30 ribu/kg, kini turun menjadi
15 ribu hingga 20 ribu/kg. Sehingga petani mengalami kerugian hingga jutaan
rupiah per hektar.
EmoticonEmoticon