SMK Ikut Program Vokasi Industri

Oktober 18, 2017



Pendidikan merupakan upaya untuk meningkatkan SDM sehingga pemerintah memiliki program pendidikan wajib belajar 12 tahun.Setelah tamat Sekolah Menengah Pertama  siswa dapat melanjutkan ke SMA/SMK.SMA merupakan peluang untuk melanjutkan ke Perguruan tinggi,sementara SMK merupakan peluang untuk langsung terjun ke dunia kerja,sehingga banyak siswa memilih SMK sebagai tujuan sekolah karena lebih efisien.Selain itu untuk menyiapkan tenaga kerja industri yang terampil dan berkompeten, Kementerian Perindustrian menyelenggarakan Program Pendidikan Vokasi Industri yang link and match antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan industri.

Hingga kini, telah dilakukan empat tahap peluncuran program tersebut di empat wilayah. Tahap pertama untuk wilayah Jawa Timur, Kemenperin melibatkan 50 perusahaan dan 234 SMK yang diresmikan langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla di Mojokerto. Tahap kedua, untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY, melibatkan 117 perusahaan dan 392 SMK di Semarang.Tahap ketiga untuk wilayah Jawa Barat, melibatkan 141 perusahaan dan 393 SMK yang diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo di Bekasi. Dan tahap keempat, untuk wilayah Sumatera bagian utara, yang meliputi Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, dan Kepulauan Riau.
Di samping itu, sebagai bentuk dukungan perusahaan terhadap Program Pendidikan Vokasi Industri, dalam setiap acara peluncurannya dilakukan pemberian bantuan atau hibah peralatan praktik kepada beberapa SMK.
Selain melalui pengembangan Pendidikan Vokasi Industri, Kemenperin telah menyelenggarakan program pelatihan dengan sistem 3 in 1 (pelatihan, sertifikasi kompetensi, dan penempatan kerja) dalam rangka peningkatan kualitas dan daya saing tenaga kerja di Indonesia.
Kemenperin menargetkan, sampai tahun 2019, sebanyak 1.775 SMK akan dibina dan dikerjasamakan dengan perusahaan industri yang diperkiraan dapat menghasilkan jumlah lulusan tersertifikasi mencapai 845 ribu orang. Sedangkan untuk program Diklat 3-in-1, jumlah lulusannya ditargetkan sebanyak 162 ribu orang.
Ditambah dengan lulusan program pendidikan vokasi reguler oleh SMK dan Politeknik di bawah naungan Kemenperin, total tenaga kerja industri yang tersertifikasi kompetensi pada periode 2017-2019 ditargetkan mencapai 1 juta orang. Ketersediaan SDM yang berkompeten tersebut tentunya dapat mendorong percepatan pembangunan nasional.Diharapkan,pada tahun 2040 atau 2045,Indonesia bias menjadi empat besar Negara terbuat ekonomi di dunia.Oleh karena itu,pengembangan SDM sangat penting.
Vokasi adalah kunci
kuncinya adalah pengembangan pendidikan vokasi yang berorientasi pada kebutuhan pasar kerja melalui pembangunan antara dunia pendidikan dengan industri.Untuk memfasilitasi praktik kerja industri bagi siswa dan magang guru,Kemenperin mendorong pelaku industri untuk menyediakan workshop,laboratorium,training center atau teaching factory diperusahaan serta memiliki instruktur sebagai tenaga pembimbing.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »