Pengaruh Trend K-Pop dan K-Drama di Kalangan Pelajar

Oktober 18, 2017



Siapa yang tidak mengenal K-Pop ataupun K-Drama? Ya, dewasa ini baik K-Pop maupun K-Drama tengah naik daun. Eksistensinya sudah diketahui dari yang muda hingga berumur di seluruh dunia, terutama kaum pelajar. Tentu saja, seluruh pemainnya berparas tampan dan cantik, memiliki bentuk tubuh ideal, dan begitu fashionable mengikuti zaman membuat para pelajar tergila-gila dan mengikuti perkembangannya. K-Pop dan K-Drama berasal dari negara yang sama namun keduanya berbeda. K-Pop atau Korean Pop adalah hal-hal yang berkaitan dengan musik berbahasa korea maupun campuran dan juga dance-dance yang sangat energik serta gerakannya sesuai dengan anak muda. Sedangkan K-Drama atau Korean Drama adalah serial drama yang bisa menceritakan tentang kerajaan Korea di masa lampau, masa Korea saat ini, maupun kisah-kisah fiktif yang selalu terbaru dan menarik.

Tanpa dipungkiri, saat ini hal tersebut sudah menjadi trend bagi pelajar dan masuk dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa disadari adanya K-Pop dan K-Drama sudah membuat para pelajar menirunya seperti dari gaya berbahasa mereka mencampurkan bahasa asing tersebut dengan bahasanya dalam berbicara dengan teman maupun candaan, dari segi berpakaian busana mereka juga berubah karena mengikuti trend tersebut, mereka pun menjadi lebih menyukai lagu K-Pop daripada lagu lokal dalam negeri. Dan lebih parah lagi mereka begitu anarkis dan rela menonton konser dari girl maupun boy band K-Pop tersebut ketika tampil di Indonesia. Mereka rela membeli properti yang entah berapa harganya, berebut tiket dengan para fans lain, dan menonton konser yang tidak mungkin santai apalagi sebentar itu. Hal itu sudah menjamur pada masa sekarang. Adakah manfaat melakukan hal tersebut untuk para pelajar itu sendiri?

Tak luput itu, bagi para pelajar penggila K-Drama mereka tidak akan bisa berhenti mengikuti seluruh rangkaian episode-episode drama tersebut. Sedangkan jumlah K-Drama dengan seluruh episode yang durasi per episodenya kurang lebih satu jam itu sangat banyak. Butuh berapa lamakah untuk menontonnya? Bukankah hal tersebut menyita waktu para pelajar untuk belajar maupun beraktifitas? Selain hal itu, mereka bisa begitu mendalami kisah-kisah drama tersebut dan menyamakan dengan kehidupan mereka sendiri. Mereka bisa mengadopsi kisah drama tersebut menjadi kisah hidup mereka. Seperti mereka meniru percintaan dalam K-Drama dengan banyaknya kisah romantis seperti berpacaran, kencan, dan sebagainya. Padahal untuk tokoh pemeran dalam K-Drama itu sendiri adalah orang dewasa. Tentunya tidak sesuai jika dibandingkan dengan umur dengan umur para pelajar.

Dari segi sosial para pelajar pun juga terpengaruh karena mereka lebih memilih fokus menonton drama daripada berinteraksi dengan sesama. Secara tidak langsung sikap mereka juga berubah menjadi individualisme. Bukankah kita semua tahu bahwa kisah dalam drama itu semua adalah fiktif?


Oleh sebab itu, secara tidak sadar K-Pop dan K-Drama sangat berpengaruh di kalangan pelajar. Belum lagi menurut umur, para pelajar itu masih labil. Maka dari itu peran orang tua sangat penting untuk mengatasi trend tersebut di kalangan pelajar. Pembatasan untuk up to date tentang hal terbaru K-Pop dan K-Drama tidak ada salahnya diterapkan untuk kebaikan para pelajar itu sendiri. Lebih baik pelajar fokus dalam belajar dan menggunakan waktunya sebaik mungkin untuk menambah ilmu maupun mengikuti kegiatan yang positif

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »