Siapa yang tidak mengenal K-Pop ataupun K-Drama? Ya,
dewasa ini baik K-Pop maupun K-Drama tengah naik daun. Eksistensinya sudah
diketahui dari yang muda hingga berumur di seluruh dunia, terutama kaum pelajar.
Tentu saja, seluruh pemainnya berparas tampan dan cantik, memiliki bentuk tubuh
ideal, dan begitu fashionable mengikuti zaman membuat para pelajar tergila-gila
dan mengikuti perkembangannya. K-Pop dan K-Drama berasal dari negara yang sama
namun keduanya berbeda. K-Pop atau Korean Pop adalah hal-hal yang berkaitan
dengan musik berbahasa korea maupun campuran dan juga dance-dance yang sangat
energik serta gerakannya sesuai dengan anak muda. Sedangkan K-Drama atau Korean
Drama adalah serial drama yang bisa menceritakan tentang kerajaan Korea di masa
lampau, masa Korea saat ini, maupun kisah-kisah fiktif yang selalu terbaru dan
menarik.
Tanpa dipungkiri, saat ini hal tersebut sudah menjadi
trend bagi pelajar dan masuk dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa disadari adanya
K-Pop dan K-Drama sudah membuat para pelajar menirunya seperti dari gaya
berbahasa mereka mencampurkan bahasa asing tersebut dengan bahasanya dalam
berbicara dengan teman maupun candaan, dari segi berpakaian busana mereka juga
berubah karena mengikuti trend tersebut, mereka pun menjadi lebih menyukai lagu
K-Pop daripada lagu lokal dalam negeri. Dan lebih parah lagi mereka begitu
anarkis dan rela menonton konser dari girl maupun boy band K-Pop tersebut
ketika tampil di Indonesia. Mereka rela membeli properti yang entah berapa
harganya, berebut tiket dengan para fans lain, dan menonton konser yang tidak
mungkin santai apalagi sebentar itu. Hal itu sudah menjamur pada masa sekarang.
Adakah manfaat melakukan hal tersebut untuk para pelajar itu sendiri?
Tak luput itu, bagi para pelajar penggila K-Drama
mereka tidak akan bisa berhenti mengikuti seluruh rangkaian episode-episode
drama tersebut. Sedangkan jumlah K-Drama dengan seluruh episode yang durasi per
episodenya kurang lebih satu jam itu sangat banyak. Butuh berapa lamakah untuk
menontonnya? Bukankah hal tersebut menyita waktu para pelajar untuk belajar
maupun beraktifitas? Selain hal itu, mereka bisa begitu mendalami kisah-kisah
drama tersebut dan menyamakan dengan kehidupan mereka sendiri. Mereka bisa
mengadopsi kisah drama tersebut menjadi kisah hidup mereka. Seperti mereka
meniru percintaan dalam K-Drama dengan banyaknya kisah romantis seperti
berpacaran, kencan, dan sebagainya. Padahal untuk tokoh pemeran dalam K-Drama
itu sendiri adalah orang dewasa. Tentunya tidak sesuai jika dibandingkan dengan
umur dengan umur para pelajar.
Dari segi sosial para pelajar pun juga terpengaruh
karena mereka lebih memilih fokus menonton drama daripada berinteraksi dengan
sesama. Secara tidak langsung sikap mereka juga berubah menjadi individualisme.
Bukankah kita semua tahu bahwa kisah dalam drama itu semua adalah fiktif?
Oleh sebab itu, secara tidak sadar K-Pop dan K-Drama
sangat berpengaruh di kalangan pelajar. Belum lagi menurut umur, para pelajar
itu masih labil. Maka dari itu peran orang tua sangat penting untuk mengatasi
trend tersebut di kalangan pelajar. Pembatasan untuk up to date tentang hal
terbaru K-Pop dan K-Drama tidak ada salahnya diterapkan untuk kebaikan para
pelajar itu sendiri. Lebih baik pelajar fokus dalam belajar dan menggunakan
waktunya sebaik mungkin untuk menambah ilmu maupun mengikuti kegiatan yang
positif
EmoticonEmoticon