PPST JAWA TIMUR
Pada tahun 2002 ini, program ini lahir
dengan nama Paguyuban Peminat Seni Tradisi (PPST). kemudian berubah
menjadi Pendidikan Peminat Seni Tradisi dan akhirnya berubah lagi menjadi
Pendidikan dan Pengembangan Seni Tradisi. Akronimnya tetap sama, PPST. dan sekarang
setelah 10 tahun berjalan, program ini
telah banyak menorehkan hasil yang membanggakan.
Hasil Positif yang sudah didapatkan
antara lain, bahwa di sekolah-sekolah yang sudah memiliki PPST terbukti mampu
mencetak prestasi gemilang dalam bidang kesenian. mereka rata-rata keluar
sebagai pemenang dalam bermacam lomba, termasuk Pekan Seni Pelajar (PSP),
berhasil dikirim ke istana, hadir dalam berbagai event bergengsi sampai tingkat
nasional. Dan yang perlu dicatat, PPST merupakan salah satu program yang tidak
dimiliki oleh provinsi lain di Indonesia. Karena itu, warga dan pelajar jawa timur
layak bangga dengan hal ini.
PPST merupakan salah satu program
andalan dari UPT Pendidikan dan Pengembangan Kesenian Sekolah (Dikbangkes)
Dinas Pendidikan sejak masih bernama Subdin Kebudayaan Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan (P dan K) Jawa Timur. Bahwasanya yang disebut dengan PPST itu pada
mulanya adalah sebuah komunitas kesenian tradisi di sekolah-sekolah, baik
tingkat SD, SMP dan SMA atau yang sederajat. Komunitas itu berujud semacam
paguyuban, sanggar atau aktivitas yang secara rutin mengadakan pembelajaran
maupun pementasan seni tradisi di lingkungan sekolah masing-masing atau ke luar
sekolah. Seni tradisi itu meliputi seni tari, seni musik, seni theater
tradisional, atau kombinasi dari ketiganya dan tidak menutup jenis seni
tradisional lainnya, seperti membatik seni kriya dan sebagainya.
Tugas Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
melalui UPT. Dikbangkes adalah melakukan pembinaan terhadap sekolah sekolah
yang sudah memiliki komunitas seni tradisi untuk dimasukkan jejaring dengan
sekolah sekolah yang lain dalam program PPST. Dengan adanya jejaring PPST
inilah maka diharapkan sekolah sekolah yang belum memiliki aktivitas seni
tradisi dapat melakukannya dan membentuk sebuah komunitas yang kemudian dapat
didaftarkan menjadi anggota PPST. Adalah tugas dari sekolah masing-masing untuk
menyediakan guru yang mengajarkan kesenian tradisi, baik dalam pelajaran intra
atau ekstra, sehingga nantinya dapat dibentuk komunitas atau grup kesenian
tradisi.
Dalam prakteknya, keberadaan PPST di
sebuah sekolah bukan hanya untuk mengisi acara-acara yang diselenggarakan oleh
Dikbangkes saja, melainkan juga dapat memenuhi permintaan institusi lain di
tingkat provinsi atau bahkan nasional, atau juga institusi di kabupaten dan
kota masing-masing. Tidak menutup kepentingan ada PPST yang sanggup mengisi
acara untuk kepentingan institusi swasta dan dipergelarkan di tempat umum.
EmoticonEmoticon