Penindasan

Oktober 17, 2017



Penindasan adalah penggunaan kekerasan, ancaman, atau paksaan untuk menyalahgunakan atau mengintimidasi orang lain. Perilaku ini dapat menjadi suatu kebiasaan dan melibatkan ketidakseimbangan kekuasaan sosial atau fisik. Hal ini dapat mencakup pelecehan secara lisan atau ancaman, kekerasan fisik atau paksaan dan dapat diarahkan berulang kali terhadap korban tertentu, mungkin atas dasar ras, agama, gender, seksualitas, atau kemampuan.

Tindakan penindasan terdiri atas empat jenis, yaitu secara emosional, fisik, verbal, dan cyber. Budaya penindasan dapat berkembang di mana saja selagi terjadi interaksi antar manusia, terutama lingkup sekolah dan lingkungan keluarga. salah satu penyebab terjadinya penindasan diantaranya adalah contoh buruk dari orang tua, misal orang tuanya dingin, atau masa bodoh, atau, pada dasarnya, mengajar anak-anak mereka untuk menggunakan amarah dan kekerasan guna mengatasi suatu masalah. Anak-anak yang dibesarkan dalam lingkungan seperti itu mungkin tidak menganggap serangan verbal atau agresi fisik mereka sebagai penindasan. Selain itu perasaan rendah diri yang kemudian ditutupi dengan sikap perilaku penindasan sebagai bentuk pertahanan diri. Dampak dari tindakan ini biasanya korban penindasan ini kelak menyimpan dendam dan menjadi pelaku penindasan kepada kelompok lain. Selain itu mereka mungkin menjadi murung, lekas marah, frustrasi, atau bertingkah lesu dan tertutup. Mereka dapat menjadi agresif dengan orang-orang sekitar, kemudian para korban penindasan dapat mengalami sakit kepala, tidak bisa tidur, khawatir, dan depresi. Bahkan ada yang mengalami gangguan stres pascatrauma.

Tindakan penindasan bisa terjadi karena kurang terbukanya seseorang terhadap masalah yang sedang dihadapi sehingga melampiaskannya dengan cara yang salah. Penindasan memiliki dampak terhadap masyarakat sekitar

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »