Ritual larungan merupakan sesaji adat dan tradisi turun
temurun untuk membersihkan desa di delapan desa sekitar Telaga Ngebel,
Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
Ritual berlangsung meriah dan ritual ini sekaligus merayakan
tahun baru dalam penanggalan jawa atau dikenal dengan istilah Grebeg Suro.
Ribuan warga dan wisatawan beramai-ramai di tepian Telaga
Ngebel, demi menyaksikan detik-detik pelepasan “buceng lanang” sebelum di
larung ke tengah danau alami yang terletak di lereng Gunung Wilis itu.
Tidak hanya melihat prosesi larung, sebagian wisatawan dan
warga lokal juga ikut berebut tumpeng “bunceng wadon”yang berisi aneka
buah-buahan dan hasil bumi.
Ritual larungan tersebut lebih dimaknai masyarakat adat sekitar
Telaga Ngebel sebagai wujud rasa syukur kepada tuhan dan tidak bertentangan
dengan ajaran agama Islam yang dianut oleh warga setempat. Prosesi dilakukan
dengan melibatkan puluhan warga berpakaian adat yang mengarak dua tumpeng
bucengan(buceng lanang dan buceng wadon) mengelilingi Telaga Ngebel sepanjang
lima kilometer lebih.
EmoticonEmoticon